Selasa, 19 Januari 2010

REMAJA YANG MODERN


MINAT REMAJA TERHADAP MUSIK JAWA DENGAN BAND

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Pada masa-masa ini, pengaruh kebudayaan asing amat kuat mempengaruhi kebudayaan di Negara kita. Hal tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi. Kenyataannya pun dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, gambaran kita akan lebih jelas lagi jika mengamati berbagai kesenian asing yang masuk, mempengaruhi, dan akhirnya banyak diminati dinegara kita ini. Kelompok yang paling peka dalam hal ini adalah kelompok remaja.
Remaja sebagai kelompok individu yang sedang dalam masa mencari identitas diri, selalu cenderung mencari hal-hal yang baru, yang dapat membuat mereka menjadi orang modern. Mereka tidak ingin ketinggalan zaman, sehingga ada kecenderungan untuk mudah menerima hal-hal yang berbau “modern” termasuk kesenian asing yang masuk kenegeri kita. Kita dapat menyebutkan contohnya, seperti breakdance, disco, modern dance dan sebagainya.
Disurabaya khususnya, jarang sekali kita jumpai pertunjukan ludruk, ketoprak atau wayang kulit/orang berjalan dengan sukses atau banyak peminatnya. Dari penonton yang sedikit itu, jumlah penonton dari kalangan remajapun dapat dihitung dengan jari. Sebaliknya, jika tontonan itu berupa disco, breakdance, modern dance dan sejenisnya penonton remaja meluap. Mengapa hal itu terjadi? Apakah kondisi ini dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa remaja kita saat ini kurang berminat dengan kesenian tradisional? Apa yang menyebabkan mereka kurang berminat dengan kesenian tradisional?
2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Hal-hal apakah yang apat menyebabkan kurangnya minat remaja terhadap kesenian remaja?
b. Bagaimanakah kiat untuk menangkal agar terhindar dari pengaruh budaya asing?
3. Tujuan penilisan makalah
Makalah ini bertujuan, untuk :
a. Mengetahui minat remaja Surabaya terhadap kesenian tradisional terutama ludruk, ketoprak, wayang kulit dan wayang orang.
b. Mengetahui penyebab kurangnya minat remaja Surabaya terhadap kesenian tradisional.





BAB II
PEMBAHASAN



Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa remaja Surabaya kurang berminat terhadap keempat kesenian tradisional tersebut.
Hal ini didasarkan pada :
1. Hasil Observasi
Persentase jumlah penonton remaja sebagai berikut :
- Ketoprak : 8,196 %
- Ludruk : 14,86 %
- Wayang orang : 11,66 %
- Wayang kulit : 10,06 %
Persentase diatas termasuk kecil jika dibandingkan dengan penonton yang bukan remaja.
2. Hasil angket I
Para remaja lebih menyukai kesenian modern, termasuk jenis musik modern. Kesenian tradisional, (ludruk, ketoprak, wayang orang, wayang kulit) yang menggunakan musik tradisional, sangat sedikit peminatnya.
3. Hasil angket II
Berdasarkan analisis didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Ludruk : Mempunyai kelompok yang bukan pendukung paling banyak jika dibandingkan dengan kelompok pendukung dan kelompok acuh tak acuh.
b. Kotoprak : Mempunyai kelompok bukan pendukung dan kelompok acuh tak acuh yang paling banyak jika dibandingkan dengan kelompok pendukung.
c. Wayang orang : Mempunyai kelompok bukan pendukung paling banyak jika dibandingkan dengan kelompok pendukung dan kelompok acuh tak acuh.
d. Wayang kulit : Mempunyai kelompok bukan pendukung yang sama banyaknya dengan kelompok acuh tak acuh dan tidak terdapat kelompok pendukung.







BAB III
PENUTUP



1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Jenis kesenian tradisional (ketoprak, ludruk, wayang orang dan wayang kulit).
b. Secara umum, remaja disurabaya kurang berminat terhadap kesenian tradisional.
c. Berdasarkan hasil wawancara dengan para remaja, mereka kurang berminat terhadap kesenian tradisional karena hal-hal berikut :
- Jenis musik pengiringnya kurang disukai.
- Jalan ceritanya kurang disukai.
- Tidak sesuai dengan selera remaja.
2. Saran-saran.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas, penelitian menyarankan :
a. Sebaiknya, sedini mungkin kesenian tradisional diperkenalkan dengan cara memasukkan kesenian tradisional kedalam kurikulum sekolah.
b. Hendaknya ada usaha dari Pemerintah untuk membuat wadah khusus guna menampung usaha-usaha pelestarian kesenian tradisional.
c. Hendaknya diusahakan penggunaan teknologi yang lebih canggih dan tehnik-tehnik pertunjukan yang modern (tanpa meninggalkan unsur dasarnya)
d. Hendaknya selalu dicari usaha pengembangan kesenian tradisional agar dapat selalu mengikuti perkembangan zaman.






Daftar pustaka


Marahimin, Ismail.1994. Menulis Karya Tulis Ilmiyah.
Jakarta : Gramedia.
Luxemburg- jan van-1984. Pengantar penulisan.
Karya ilmiyah. Jakarta : Gramedia.

0 rahasia:

Posting Komentar

Silahkan masuk kapan saja dan dimana saja karena ini untuk umum khususnya untuk para kalangan pelajar indonesia

Di tempur mas....,

Di tempur mas....,
Jalan-jalan bareng temen ke tempur

Koyo kadal

Koyo kadal
Nemplek watu mas koyo kadal...!!!

Belik tempur

Belik tempur
Belik tempur n sambil pose-pose...,
 

AREA PENDIDIKAN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com